Rabu, 09 November 2011

CAIRAN TUBUH

TRANSUDAT EXUDAT
DEFINISI:
Transudat       : ialah penimbunan cairan dalam rongga serosa sebagai akibat karena adanya gangguan keseimbangan cairan (tekanan osmose, stasis dan hldrostatik).
Exudat           :-  cairan patologis yang berasal dan proses radang rongga serosa:
-    pleura
-    peritonium
-    pericardinal
-    sendi

Transudat exudat dapat terjadi pada:
-     Sindroma nefrotik
-     Sirosis hepatis
-     Gagal jantung
CARA MEMPEROLEH: Punksi
Syarat-syarat dari punksi:
1.   Sterilitas
2.   Anticoagulant:
-     Hepanin (3U/1)
-     Na2EDTA (1 mg/mI)

CARA PENAMPUNGAN:
Cairan yang diperoleh ditampung dalam 3 botol penampung:
-     Botol I       : steril untuk pemeriksaan bakteriologi.
-     Botol II     : ditambah anticoagulant untuk pemeriksaan rutin.
-     Botol III   : tanpa anticoagulant untuk pemeriksaan kimia.

TUJUAN PUNKSI:
I.    Membantu diagnosa
2.   Untuk meringankan Penderitaan Penderita

Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu punksi:
a.    Pengambilan cairan tidak boleh seluruhnya karena:
-    Untuk menghindari terjadinya shock.
-    Pada cairan acites banyak mengandung protein.
b.   Apabila cairan keruh pengambilan cukup 4-5 cc, sedangkan apabila cairan jernih jumlah pegambilan 200 - 300 cc.

PEMERIKSAAN
A.  TUJUAN PEMERIKSAAN
1.  Untuk menentukan jenis cairan yang diperiksa.
2.  Mengusahakan mencari penyebabnya

B.  SYARAT PEMERIKSAAN
Harus dilakukan dengan cepat karena mudah terjadi disintegrasi, oleh karena itu pemeriksaan yang pertama kali dilakukan adalah pemeriksaan citologi.

C.  MACAM-MACAM PEMERIKSAAN
1.   Macroscopis
2.   Microscopis
3.   Kimia
4.   Bakteriologi
5.   Serologi

ad. C. 1. MACROSCOPIS
C1.1. JUMLAH / VOLUME
Normal  : (-)
Guna     :untuk menentukan luasnya kelainan yang terjadi
C.1.2. WARNA
Transudat         :Kuning muda
                        Exudat            :bermacam-macam tergantung penyebabnya  :
                                            -    hijau                         : bilirubin/icterus
                                            -    merah                       : darah
                                            -    putih kekuningan     : pus
                                            -    putih seperti susu     : chylus
                                            -    hint kehijauan          : bakteri pyocyanus

C.1.3.  KEKERUHAN
                        Transudat       : jernih dan encer
Exudat            :            agak keruh / sangat keruh dan kental
Kekeruhan pada transudat exudat terutama disebabkan oleh:
- Lekosit         :            kekeruhan yang sangat ringan sarnpai kekeruhan seperti bubur.
- Eritrosit        :kekeruhan yang berwarna kemerah-merahan.
Adanya kekeruhan pada transudat exudat dinyatakan dengan:
                  -     Serous                           - Purulent
                  -     Seropurulent                  - Putrid
                  -     Serosanguinis                - Serofibrinus
C. 1.4. BERAT JENIS ( Bj)
Guna               :untuk menentukan jenis cairan yang diperiksa.
Syarat             :harus dilakukan segera sebelum terjadi bekuan.
Metode           :- apabila cairan sedikit refraktometer
-  apabila cairan banyak urineometer
                  Transudat        :mempunyai Bj 1006-1015( < 1018)
                  Exudat            :mempunyai Bj 1008-1030 (> 1018)

      C.1.5. 
BAU
                  Pemeriksaan bau tidak mempunyai makna.
                  Bau busuk biasanya disebabkan oleh.
                  - adanya pembusukan protein
                  - infeksi kuman-kuman anaerob
                  - infeksi oleh kuman E.coli.

      C.1.6.  BEKUAN
                  Adanya bekuan dinyatakan
dengan:
                  - renggang                          - berbutir
                  - berkeping                         - sangat halus
                  Bekuan biasanya terjadi pada exudat dan tidak terjadi pada
                  transudat karena adanya fibrinogen. Bekuan yang terjadi sangat
                  lambat pada transudat karena kadar fibrinogen yang rendah
                  disebut : FIBRINOUS SWAB / PELICLE.

ad. C.2. MICROSCOPIS
1.    Syarat Pemeriksaan
-     Cairan harus jernih atau agak keruh, sedangkan apabila cairan keruh pemeriksaaan tidak perlu dilakukan.
-    Pemeriksaan harus dilakukan dengan cepat.
2.   Macam-Macamnya
                  a.         Hitung Lekosit
                  b.         Hitung Jenis Lekosit
       2.a.            Hitung Lekosit
                        Kamar Hitung             : Improved Neubauer Fuch Rosenthal
                        Kotak yang dihitung   : 9 kotak besar dengan Faktor Konversi 11,1 N
                                                              (improved Neubauer)
       Larutan pengencer yang digunakan tergantung dan sifat cairan yang diperiksa:
-    Cairan jernih                :Turk
-    Cairan agak keruh        :NaCl 0,9%

    b.   Hitung Jenis Lekosit
Guna       :untuk mengetahui jents radang yang menyertat proses radang. Dimana:
-   radang akut                         à PMN ↑
-   radang kronis           à MN 
                  Cara Kerja     :
1.   Sediaan apus dibuat berdasarkan sifat larutannya, yaitu:
a. Jika jernih:
Ambil 10 - 15 ml kemudian masukkan dalam tabung centrifuge. pusing seperti pada sediment urine, cairan atas dibuang kemudian sediment ditambah beberapa tetes serum penderita baru kemudian dibuat sediaan apus.
b. Jikakeruh:
Ambil 1 tetes langsung dibuat sediaan apus.
2.   Pulaslah sediaan tersebut dengan cat Wright atau Giemsa
3.   Lakukan hitung jenis antara 100 - 300 sel dengan menggunakan perbesaran 1000x
                        c. Cytologi
                        Untuk mengetahui adanya sel-sel abnormal.
                        Pengecatan yang digunakan : Papanicolau.

ad. C.3. PEMERIKSAAN KIMIA
Macam-Macamnya: 1. Protein
                                               2. Reduksi

PROTEIN
Metode       : Rivalta
Tujuan        : Untuk menentukan jenis cairan yang diperiksa.
Prinsip        : Seroinucin yang terdapat dalam exudat dan tidak terdapat dalam   
                    transudat akan bereaksi dengan asam acetat encer membentuk kekeruhan  
                    yang nyata.
CaraKerja   :
1.   Masukkan 100 ml aquadest kedalam beaker glass 100 cc / 250 cc.
2.   Tambahkan 1 tetes asam acetat glacial kemudian campur menggunakan batang pengaduk.
3.   Teteskan 1 tetes cairan yang diperiksa dengan jarak kira-­kira 1 cm di atas permukaan cairan.
4.   Amati campuran / tetesan itu bercampur dan bereaksi dengan latar belakang hitam, ada 3 kemungkinan yaitu:
a.   Tetesan itu bercampur dan bereaksi tanpa menimbu]kan kekeruan (cairan normal)
b.   Tetesan itu bercampur dan bereaksi dengan menimbulkan kekeruhan ringan atau seperti kabut tipis (hasil + lemah / transudat).
c.   Tetesan bercampur dan bereaksi dengan menimbulkan kekeruhan atau membentuk kabut tebal ( hasil + kuat / exudat)

PERBEDAAN TRANSUDAT EXUDAT
TRANSUDAT
EXUDAT
-     Bukan proses radang
-     Bakteri (-)
-     Steril
-     Warna kuning muda
-     Jernih dan encer
-     Bj 1006—1015 ( < 1018)
-     Tidak menyusun bekun
-     Fibrinogen (-)
-     Jumlah lekosit < 500 sel/ul
-     Kadar protein < 2,5 g/dl
-     Kadar glukosa sama dengan plasma darah
-     Zat lemak(-)
-     LDH 60%
-     Fibrinigen 300 - 400 mg/dl

-     Proses radang
-     Bakteri (+)
-     Tidak steril
-     Warna bermacam-macam
      tergantung penyebabnya
-     Kental dan keruh

-     Bj 1018—1030 ( >1018 )
-     Menyusun bekuan
-     Fibrinogen (+)
-     Jumlah lekosit > 500 sel/ul
-     Kadar protein > 4 g/dl
-     Kadar glukosa lebih kecil dan
      plasma darah
-     Zat lemak (+)
-     LDH 60%
-     Fibrinogen 4—6 g/l